Menteri Pertanian Jakarta, Syahrul Yasin Limpo, ingin meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Untuk itu, Palm Oil Rejuvenation (PSR) sangat diperlukan.
Upaya PSR ini merupakan bagian dari peningkatan produksi minyak sawit yang dianggap warisan. Mengganti dengan bibit sawit baru diharapkan dapat meningkatkan produktivitas.
“Sepertinya memang harus begini, jadi menurutku target sister memang perlu mengukurnya. Tidak ada yang bisa langsung 100% sukses. Itu bohong. Harus ada proses, harus ada tantangan , tapi saya kira kalau ada momentum pasti ketemu jalan, makanya kerja sama di antara kita itu sangat penting,” kata Mentan di Hall F Kementan, Selasa (16 Mei 2023).
Gugus tugas ini mengawal berjalannya program PSR secara optimal. Target tersebut dikatakan mampu meregenerasi 180.000 ha lahan sawit setiap tahunnya.
Dia bertanya apakah dia bisa meningkatkan tujuannya. Misalnya mengklasifikasikan areal yang dapat langsung ditanami kelapa sawit dan areal mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu. Seperti memberikan kode warna hijau, kuning dan merah sesuai kebutuhan lahan.
“Senang General Manager, kalau bisa sampai 200.000 (ha), bikin kotak seperti ini. Area disini masih merah, tapi disini sudah hijau. Sudah ada di sini,” jelasnya.
Mentan berharap kelompok kerja ini dapat membantu percepatan pencapaian program PSR dan menjawab tantangan dan hambatan lokal dalam mengusulkan dan melaksanakan program PSR.
“Saya melihat ini sebagai tanda positif dalam realisasi program PSR. Oleh karena itu, hari ini saya mengajak semua pihak yang terlibat dalam program peremajaan sawit skala kecil, khususnya para petani sawit PSR di seluruh Indonesia, untuk menjadikan hari ini sebagai motor penggerak bagi pembangunan yang lebih baik..Mengelola kebun kecil secara berkelanjutan melalui program PSR sebagai bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan produktivitas kebun yang pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petani kelapa sawit,” ujar Menteri Pertanian Siahir Yassin Limbo.
Sementara itu, Direktur Pertanian Andy Nour Alam Syah mengatakan, tim kerja ini merupakan bentuk implementasi nyata untuk mencapai tujuan program PSR. Utamanya dengan memberikan masukan dalam perumusan komitmen para pihak yang terlibat dalam program PSR.
Sosialisasi, koordinasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi dengan para pelaku PSR merupakan agenda dan tugas penting Gugus Tugas.
Andy Noor, yang merupakan hampir 30 persen staf Sekretariat Tani, menjelaskan bahwa gugus tugas fokus pada tahap awal di delapan provinsi pusat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. , Sulawesi Barat dan Sulawesi. , tenggara.
“Tim kerja diharapkan dapat berkontribusi dan bersinergi agar program PSR dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan efektif, serta bekerja secara aktif sesuai peran masing-masing. Sebagai upaya untuk mendukung kerja, tim, Ditjen of Farms berkolaborasi dan bersinergi dengan Badan Kalibrasi Alat Pertanian (BSIP) di delapan kabupaten untuk berpartisipasi dalam implementasi PSR,” kata Andy Noor.
Menurut Andy Nour, Program Regenerasi Petani Kelapa Sawit (PSR) merupakan upaya mengganti tanaman yang sudah tua dan tidak produktif dengan bibit berkualitas tinggi untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit nasional dan perkebunan kelapa sawit biasa. terutama bagi pemegang saham minoritas.
Sejak tahun 2017, program PSR telah dilaksanakan di 21 sentra kelapa sawit provinsi dan 123 kabupaten dengan target 180.000 hektar per tahun di bawah arahan Dewan Pengarah BPDPKS.
“Pencapaian PSR memerlukan upaya percepatan pencapaian target yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang ditetapkan,” ujarnya.