Jakarta Holding BUMN Pangan ID FOOD dan BUMN Holding PTPN III telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Baladna Foods Qatar untuk kerjasama di bidang industri susu yang meliputi investasi, produksi, pengolahan dan pemasaran susu. industri.
Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani pada Kamis (5/11/2023) oleh Senior Director Berdikari Harry Warganegara, General Manager PT Perkebunan Nusantara III Doni P Gandamihardja dan CEO Baladna Food Industries WLL Malcolm Jordan disaksikan oleh Menteri. BUMN Erick Thohir dan Senior Director ID FOOD Frans Marganda Tambunan.
“Nota Kesepahaman ini merupakan evaluasi, identifikasi dan persiapan penelitian bersama untuk mengimplementasikan kerjasama di industri susu yang melibatkan investasi, produksi, pengolahan dan pemasaran susu dengan Baladna Food Industries Company of Qatar. Kami berharap kerja sama ini semakin diperkuat. Secara khusus, hubungan ekonomi bilateral kedua negara mendukung pemulihan ekonomi.
Penandatanganan MoU ini tidak hanya memberikan arti penting bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Qatar, tetapi juga membantu ID FOOD dan anak perusahaannya, PT Berdikari, untuk terus berkembang sebagai BUMN yang berdaya saing di bidang peternakan dan memenuhi kebutuhan Indonesia. kebutuhan. Anda membutuhkan susu. Sementara itu, PTPN III terlibat dalam memberikan grounding.
“Ini berbeda dengan tahun lalu ketika tidak ada keterlibatan PTPN III antara perusahaan Qatar dengan Verdicari,” jelas France.
Sebagai acuan, 80% kebutuhan susu Indonesia masih diimpor. Proposal kerja sama Qatar berpotensi membantu peternak lokal meningkatkan produksi susu lokal. Selanjutnya, kedua perusahaan memutuskan untuk segera membahas teknis implementasi dari kesepakatan tersebut agar kerjasama kedua perusahaan dapat tercapai dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bergerak mengembangkan industri pengolahan susu dalam negeri. Industri pengolahan susu merupakan salah satu bidang prioritas untuk dikembangkan karena merupakan bagian dari industri makanan dan minuman.
Putuo Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Pertanian, Kementerian Perindustrian, menjelaskan industri peternakan sapi perah menjadi prioritas pembangunan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan Roadmap to Make Indonesia 4.0.
Ia mengatakan, “Salah satu upaya yang harus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu dalam negeri adalah penyediaan sapi berkualitas tinggi seiring dengan kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri (SSDN).” Pernyataan Bhutto, Rabu (26 April 2023).
Pada pertengahan April ia mengunjungi Belanda. Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Perindustrian, KBRI Brussel dan KBRI Den Haag bertemu dengan Kementerian Pertanian, Alam dan Mutu Pangan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/LNV) dan Kementerian Pertanian dan Hortikultura. Sebuah organisasi di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/LTO), Friesland Corporation Campina NV, beberapa peternakan sapi perah binaan Friesland Campina di wilayah Makingga dan Warder di Belanda.
“Tujuan kunjungan kami ke Belanda adalah untuk mencari kerja sama dan investasi dalam penyediaan sapi. Kami juga ingin mengetahui proses peternakan sapi perah yang modern dan berkelanjutan. Kami juga mengunjungi pabrik pengolahan susu Friesland Campina di Leeuwarden.” .
Menurut Bhutto, kunjungan tersebut menghasilkan tanggapan positif baik dari LNV maupun LTO.
“Belanda memiliki sederet potensi untuk dijajaki lebih jauh dengan berbagai pihak di Indonesia, khususnya pihak swasta yang tertarik untuk berinvestasi di cash cow ini,” tambahnya.
Dalam pertemuan dengan LNV, Mentan mengatakan kondisi industri pengolahan susu Indonesia saat ini mengalami kekurangan 80% bahan baku susu segar.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan pengolah susu besar di Indonesia ingin membeli sebanyak 8-16.000 ekor sapi Belanda (Holstein).
“Kami menghadirkan Indonesia sebagai ‘harapan baru bagi sapi Belanda’ karena peternak sapi perah Belanda dapat memindahkan sapinya ke Indonesia atau berinvestasi di Indonesia,” kata Bhutto.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Agribisnis dan Ketahanan Pangan Internasional LNV Ralf van de Beek menjelaskan bahwa industri susu Belanda saat ini sedang diperbaiki untuk menghadapi perubahan iklim. Carilah dan perkirakan hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir.
“Melalui prinsip triple helix (industri, pemerintah, universitas atau masyarakat) kami yakin dapat mengatasi tantangan keberlanjutan saat ini di industri susu Belanda,” ujarnya.