Kereta Cepat Jakarta-Bandung Perdana Dari Tegalwar Ke Halim

Jakarta Kereta Cepat Jakarta Bandung EMU/CIT series melakukan tahap uji hot sleep di jaringan Overhead Catenary System (OCS) KCJB pada Jumat (19/5) dan akan dilanjutkan pada Sabtu (20/5).

Tahapan kegiatan pengujian ini merupakan kegiatan pengujian internal yang dilakukan oleh kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung bersama dengan konsultan independen dan melaporkan hasilnya kepada KCIC secara berkala.

Perusahaan konstruksi, KCJB, melakukan hot slip test sebelum internal dan DOT commissioning test.

Pengujian dilakukan dengan menjalankan rute KRL/CIT dari Depo Tegalluar, Stasiun Tegalluar hingga Stasiun Halim.

Amir Monti, Director of Corporate Communications KCIC mengatakan, kegiatan hari ini merupakan kelanjutan dari tahap pengujian KCJB yang sedang berjalan.

“Hari ini (19/5) saya menyalakan EMU untuk pengujian pada Jumat (19/5) dan melakukan hot-slip test untuk memastikan semua OCS elektrik, dan saya berencana untuk menindaklanjuti penerbangan CIT keesokan harinya. -up” ujar Prince, Sabtu (20/5/2023). Induk pertama kali diterapkan Kamis malam (18 Mei) untuk seluruh jaringan OCS KCJB.

Dalam uji hot slip, OCS bertanggung jawab menjalankan KRL/CIT dengan kecepatan terbatas rata-rata 60 km/jam. Selain menguji fungsionalitas subsistem yang berbeda, seluruh jaringan listrik diuji secara hati-hati sehingga tahap pengujian dapat dibawa ke tingkat berikutnya.

Amir mengatakan akan terus melakukan banyak pengujian terhadap sarana dan prasarana yang dibangun untuk memastikan kesiapan dan keselamatan operasional KCJB.

“Ujian hari Jumat berjalan lancar dan KRL dapat tiba di Stasiun Halim sesuai jadwal. Ini merupakan momen yang sangat penting karena kereta cepat pertama beroperasi dari Tegalwar ke Halim. Rapid pertama di Indonesia.

Sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis, 18 Mei, listrik tegangan tinggi 27,5kV berhasil disalurkan ke seluruh jaringan listrik yang terendam banjir di Bandung, Jakarta (KCJB).

Arus dialirkan ke empat gardu traksi di Halim, Karawang, Eleni dan Tegalwar yang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC).

Aliran listrik ini diperlukan untuk mendukung operasional KCJB. Ini juga menunjukkan bahwa seluruh proses transmisi listrik berhasil.

Gardu traksi mengubah transmisi tegangan tinggi menjadi daya frekuensi AC fase tunggal, yang kemudian didistribusikan ke Overhead Sequence System (OCS) atau jaringan listrik overhead kereta berkecepatan tinggi. Transmisi daya merupakan salah satu langkah penting sebelum KCJB beroperasi. Pembangkit listrik juga merupakan proses penting terakhir sebelum commissioning dan pengujian bersama.

Seperti diketahui, jalur KCJB terbentang sepanjang 142,3 km dari Stasiun Halim Jakarta hingga depo Tegalwar. Di sepanjang jalur ini terdapat jaringan OCS sepanjang 384,6 km, 4 gardu traksi, 3 gardu distribusi dan 7 gardu AT. Sistem catu daya traksi KCJB dirancang dan dibangun sesuai dengan teknologi dan standar Cina.

Teknologi transmisi KCJB terdiri dari sistem tenaga utama jaringan traksi lokomotif listrik, unit propulsi dan sistem tenaga utama tegangan rendah dan sistem koneksi SCADA untuk catu daya dan daya traksi.

Semua peralatan dasar sistem jaringan listrik seperti gardu induk, sistem proteksi komputer mikro, sistem AC dan DC semuanya dibuat di China.

Teknologi ini memiliki karakteristik parameter teknis yang dapat diskalakan, struktur peralatan standar, jenis komponen yang kompatibel, dan kinerja layanan komponen inti yang tinggi. Teknologi canggih membuat perawatan peralatan menjadi lebih mudah dengan masa pakai yang lebih lama dan penundaan perlindungan yang lebih singkat, sehingga lebih aman dan andal.

Untuk memastikan keberhasilan transmisi daya KCJB, departemen manajemen proyek China Railway Indonesia mengorganisir unit konstruksi Biro Elektrifikasi Kereta Api China untuk merakit kekuatan traksi listrik yang terperinci. Dari perencanaan catu daya kereta berkecepatan tinggi, penentuan jangkauan transmisi daya, prosedur teknologi pemrosesan, rencana keselamatan dan perbaikan darurat.

Sistem ini juga men-debug fasilitas seperti stasiun traksi, stasiun split, dan stasiun AT di sepanjang jalur satu per satu, melakukan komisioning di seluruh jalur OCS, dan memverifikasi bahwa catu daya traksi di seluruh jalur memenuhi persyaratan transmisi daya sesuai jadwal. . Setelah transmisi daya berhasil, sadari jaringan listrik.

Pada saat yang sama, Anda akan mengendarai mobil patroli keamanan di sekitar rel kecepatan tinggi untuk memastikan keamanan transmisi listrik di sepanjang jalur KCJB. Mobil patroli tersebut sekaligus membakukan aturan keselamatan sosial bagi masyarakat di sekitar jalan KCJB.